Apa yang saya ungkapkan adalah salah satu cara bagi diri ini untuk belajar, dari tulisan kita sendirilah saya belajar memaknai hidup. Itulah mengapa saya menulis ini dan itu...!! Semua dilakukan karena perintah-Nya. Maka, disinilah saya diberi kepahaman yaitu pada tulisan saya sendiri bahwa perintah itu dasarnya adalah untuk diri ini dan kepada siapapun yang ingin belajar tentang Tauhid Ketuhanan.
Intinya Melihat Af'al (Perbuatan) ALLAH pada diri kita sendiri itu adalah merupakan Cerminan Diri. Pada ranah ini kita sendirilah yang paling tau tentang siapa jati diri kita. Apa yang kita lakukan, ucapkan dan yang dijalani. Sudah sesuaikah ucapan dengan prilaku. Jika belum, berarti kita telah membohongi diri sendiri. Sadarkah kita telah mendustakan-Nya.
Jiwa yang sadar ALLAH adalah Jiwa yang senantiasa diberikan petunjuk oleh-Nya sehingga setiap langkah kita senantiasa merasa diperhatikan serta diawasi. ALLAH hadir dalam setiap perjalanan hidup kita. Saya mencontohkan ketika kita ingin berbuat sesuatu yang melanggar hukum ALLAH maka diri akan merasa malu dan takut untuk melakukan perbuatan itu, karena DIA senantiasa menyaksikan perbuatan kita.
Misalnya kita ketemu dompet dijalan atau apapun yang bukan milik kita maka hati ini akan tergerak karena ALLAH yang mengerakkan hati ini untuk mengembalikan dompet atau barang itu pada pemiliknya. Karena itu bukan hak dan milik kita.
Misalnya kita ketemu dompet dijalan atau apapun yang bukan milik kita maka hati ini akan tergerak karena ALLAH yang mengerakkan hati ini untuk mengembalikan dompet atau barang itu pada pemiliknya. Karena itu bukan hak dan milik kita.
Begitupun dengan perbuatan baik yang kita lakukan karena mengharap sesuatu selain ALLAH. Seperti contoh, ketika kita memberikan sumbangan pada Masjid dengan maksud mengharapkan pujian dari orang lain. Secara tidak sengaja kita telah diperdaya oleh Hawa Nafsu kita sendiri. Hilangnya keikhlasan dalam ibadah itu karena yang kita lakukan bukan untuk ALLAH akan tetapi untuk diri sendiri.
Hakikat beribadah sesungguhnya itu adalah tiada Pamrih,.. Tidak mengharap dan menginginkan apapun karena itulah kewajiban kita sebagai Hamba ALLAH. Melakukan ibadah apapun semata-mata hanya untuk mencari dan mengharapkan keridhoan-Nya saja. Karena ALLAH maha melihat, Dia Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
Banyak yang harus dipahami dalam kehidupan ini dan seharusnya bisa kita sadari. Kenapa harus sadar ??? karena hanya dengan mengaktifkan Kesadaran Jiwa itulah sebenarnya inti yang menjadi jembatan tali penghubung diri ini kepada ALLAH.
Kesadaran Jiwa menjadi jalan silatun itulah Sadar ALLAH agar dapat memahami segala perintah dan Amanah-Nya pada kehidupan kita. Karena sejatinya Hidup itu adalah amanah yang harus di SADARI oleh seorang Hamba.
Barakallah fiikum...
Kesadaran Jiwa menjadi jalan silatun itulah Sadar ALLAH agar dapat memahami segala perintah dan Amanah-Nya pada kehidupan kita. Karena sejatinya Hidup itu adalah amanah yang harus di SADARI oleh seorang Hamba.
Barakallah fiikum...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar