Rabu, 09 Januari 2019

BICARA ILMU

9 Januari 2019

Tidak di pungkiri ketika ingin dianggap sebagai seorang yang berilmu kita terbiasa menonjolkan diri dihadapan orang lain. Merasa paling tau, merasa paling bisa, dan paling mengerti permasalahan. Inilah cirinya Orang Pintar.

Selalu berbicara tinggi dengan keilmuannya, bahkan ketika ditentang pendapatnya tak segan dia berargumen mempertahankan EGO dan pendapatnya karena dialah yang paling benar, paling tau, dan pendapat orang lain semua adalah salah.

Jika ciri-ciri ini ada pada diri kita maka waspadalah...!! inilah yang dikatakan EGO orang pintar. Kenapa saya katakan EGO karena ketika kita tidak mau menerima pendapat orang lain secara tidak langsung, maka kita telah mengandalkan kepandaian ini sehingga kita lupa kepada sang pemilik kepandaian tersebut.

Tak ada satupun yang tersembunyi bagi Allah swt. Sebutir biji di dalam gelap gulita bumi yang berlapis tetap diketahui Allah swt. “Di sisi-Nya segala anak kunci yang ghaib, tiadalah yang mengetahui kecuali Dia sendiri. Dia mengetahui apa-apa yang ada di daratan dan di lautan. Tiada gugur sehelai daun kayu pun, melainkan Dia mengetahuinya, dan tiada sebuah biji dalam gelap gulita bumi dan tiada pula benda yang basah dan yang kering, melainkan semuanya dalam kitab yang terang.” (QS. Al-An’am: 59)

Diperbudaklah kita dengan ilmu yang kita miliki apalagi jika ilmu tersebut hanya menjadikan kita sombong. Yang lebih berbahaya lagi apabila perkataan kita tanpa dibarengi dengan tindakan. Dimulut ini sering berkata kebaikan tapi tidak disertai dengan perbuatan. “Amat besar kemurkaan disisi Allah bahwa kamu mengatakan sesuatu apa yang tidak kamu kerjakan” (QS. ash-Shaff [61]:3).

EGO Orang Pintar ini merupakan penyakit bagi pemilik Ilmu yang paling banyak dihinggapi oleh mereka-mereka yang menganggap dirinya berpendidikan, Ahli ibadah, Alim Ulama, dan Para pemilik ilmu yang ingin dipandang karena keilmuan yang dia miliki. Sehingga dengan keilmuannya Dia menginginkan status sosial dan pengakuan di masyarakat.

Memiliki Ilmu itu sangat baik jika digunakan untuk menuntun/ mengarahkan pada Kebaikan dengan harapan bahwa dengan Ilmu yang dimiliki dapat merubah seseorang menjadi lebih baik inilah yang dikatakan (Manfaat) “Celakalah orang berilmu yang enggan mengajarkan ilmunya kepada orang yang tidak tahu. Dan celakalah orang yang tidak tahu, namun tidak mau menerima ilmu” — Ibnu Taimiyyah dalam Mustadrak ‘ala Majmu’ Al Fatawa 2/28.

Menjadi Muslim berilmupun wajib terlibat dalam peran-peran perjuangan yang membebaskan, memberdayakan, dan memajukan kehidupan. Itulah sosok ulil albab yang memadukan iman, ilmu, dan amal. Menyelaraskan kekuatan intelektual, spiritual, moral dan peran sosial sehingga kehadirannya bisa membawa pencerahan serta menjadi rahmat bagi semesta alam. Walahu A'lam Bissawab.

Tidak ada komentar:

Jangan Pernah Menilai dari Tampilan Luar

Allah s.w.t. memberikan kita kesempurnaan karena diberikannya akal dan pikiran yang melekat kepada setiap Manusia. Kita juga diberikan Panca...